Posted On 24 May 2017, Article

Mengubah Paradigma Menakutkan Pelajaran Sains dan Matematika


Pelajaran Sains dan Matematika seringkali dianggap pelajaran yang paling menakutkan dikalangan pelajar. Tidak hanya karena pelajaran ini dianggap sulit tetapi paradigma yang sudah melekat dari dini menjadikan Sains dan Matematika pelajaran yang dimusuhi oleh para pelajar.  Hal ini bisa jadi karena metode pembelajaran yang dilakukan oleh guru-guru di sekolah untuk mendekatkan pelajaran Sains dan Matematika ini menggunakan cara menghafal rumus bukan melalui pemahaman persoalan.

“Banyak guru sains dan matematika juga yang sebetulnya tak memahami bidang itu,” kata Hendra Kwee, PhD, pendiri Yayasan SIMETRI yang membawa tim olimpiade fisika Indonesia ke Rusia dan meraih beberapa prestasi. “Karena kelemahan itu, pelajaran sains jadi kurang menarik.”

 Dalam komentarnya yang di liput oleh CNN student Indonesia, Hendra menyarankan pemerintah meningkatkan kompetensi guru-guru sains, khususnya di daerah. Dalam arti guru-guru yang mengajarkan Sains dan Matematika harus sesuai dengan kompetensi dan bidangnya masing-masing.

Begitupula yang disampaikan oleh Gerry Windiarto Mohamad Dunda dari SMAN MH Thamrin Jakarta, yang baru saja pulang dari kompetisi Asian Physics Olympiad di Yakutsk, Rusia dan memboyong medali emas.
“Fisika tidak perlu menghafal, cukup memahami dan kita bisa mengembangkan pikiran kita,” katanya kepada CNN Student.

Yang penting, kata Gerry, jangan menyerah jika ada persoalan yang belum ketemu jawabannya. “Terus berpikir dan berkreasi, cari titik di mana kita bisa menemukan jawabannya. Tanya guru, cari informasi di mana saja, seperti dari Internet.”

Dapat disimpulkan bahwa, untuk Mengubah paradigma menakutkan pelajaran Sains dan Matematika pengajar memiliki peranan penting.  selain itu, adanya keinginan dari dalam diri para pelajar untuk bereksplorasi dengan soal- soal dan gigih mencari jawaban menjadikan sains dan matematika lebih menarik. Hal ini juga dapat dipermudah dengan adanya Kalkulator CASIO FX-991 ID Plus untuk membantu siswa membuat perhitungan lebih cepat, sehingga mereka memiliki lebih banyak waktu untuk melakukan eksplorasi matematika dan melakukan problem solving.

source: CNN Indonesia