Posted On 08 May 2018, Event

Gandeng Kemdikbud, CASIO Kembangkan Metode Pembelajaran Matematika Zaman Now


Mataram - Pelajaran Matematika selama ini dianggap sebagai pelajaran yang menakutkan bagi para siswa terutama di Indonesia. Karenanya, diperlukan metode yang menarik bagi para siswa untuk dapat menyenangi pelajaran yang selama ini manjadi pelajaran paling dasar dari cabang ilmu pengetahuan. Hal tersebut disampaikan Education Manager CASIO Indonesia Mutia Meilina dalam pelatihan pemanfaatan kalkulator ilmiah dalam mendukung pelajaran kepada 200 guru matematika dari Nusa Tenggara Barat, Senin (07/05/2018).

CASIO Education kementerian pendidikan
Mendikbud Prof. Dr. Muhadjir Effendy bersama Iwan Iman (President Director Sahabat Utama)


Dalam kesempatan tersebut Mutia menjelaskan, di sisi lain, yaitu dari sisi pengajar, selama ini pemanfaatan kalkulator masih dianggap sebagai musuh para pengajar, “Padahal sebenarnya kalkulator dapat menjadi alternatif alat untuk mendukung pelajaran khususnya matematika sehingga dapat jauh lebih disenangi oleh siswa,” jelasnya. Lebih lanjut menurut Mutia, Pendidikan berbasiskan STEM (Science, Technology, Engineering & Mathematics) dimana matematika terdapat di dalamnya, dipandang perlu oleh banyak pengamat pendidikan. “Metode ini sudah lama menjadi metode yang diterapkan di Amerika Serikat dan negara maju lainnya. Pasalnya, pendidikan berbasis STEM terbukti mampu membentuk sumber daya manusia (SDM) yang mampu bernalar dan berpikir kritis, logis, dan sistematis yang menjadi kebutuhan siswa Indonesia zaman now,” ungkapnya.


Sementara itu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendy dalam arahannya menyampaikan, pentingnya alternatif metode pembelajaran seperti matematika yang tidak lagi membuat siswa ketakutan. "Pelajaran matematika adalah pelajaran yang sangat penting tapi sayang masih dianggap menakutkan. Merujuk kepada hasil PISA (Programme for International Student Assessment) terakhir di tahun 2015,” ungkapnya. Untuk itu menurut mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini, penting mengembangkan metode yang menyenangkan dalam pelajaran yang selama ini dianggap susah bagi siswa. “Saya percaya jika semakin banyak orang yang turut terlibat dalam program ini, untuk meningkatkan kemampuan guru matematika, saya yakin kapasitas dari hasil pembelajaran siswa Indonesia akan segera tercapai lebih baik untuk generasi selanjutnya,” terangnya.

 


Pada sisi lain Dwi Anggraeni, Master Trainer CASIO yang juga merupakan guru matematika dari area Jawa Timur mengungkapkan, pada metode pengajaran matematika yang berjalan saat ini, siswa lebih banyak diminta untuk berhitung. Metode ini sudah dianggap tidak relevan dimana fokus pembelajaran hanya pada perhitungan, bukan problem solving atau penyelesaian masalah itu sendiri. “Dengan teknologi kalkulator, maka siswa dapat dilatih untuk lebih kreatif memanfaatkan waktu belajarnya untuk meningkatkan kemampuan problem solving dimana kalkulator tidak hanya berfungsi alat hitung tapi sebagai media eksplorasi konsep matematika," jelas Dwi.

Hadir pula dalam kegiatan ini, bersama Mendikbud Muhadjir Effendy, Sesjend Mendikbud, Dirjen Dikdasmen, Sesdirjen Dikdasmen, Direktur PSMK. Kegiatan pelatihan ini merupakan kerjasama antara Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (PSMK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI bersama CASIO Indonesia sebagai rangkaian acara puncak peringatan Hardiknas 2018.